Buku ini mengisahkan perjalanan spiritual dua anak, Syaif dan Adiba, yang berkesempatan menemani paman mereka, Pak Hasan, menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Dengan semangat dan rasa ingin tahu yang besar, mereka belajar tentang makna haji sebagai rukun Islam kelima, serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Setibanya di Mekah, mereka takjub menyaksikan kemegahan Ka’bah dan Masjidil Haram, dan sejak itu mereka berjanji akan mengikuti setiap prosesi ibadah dengan sungguh-sungguh. Melalui tawaf, sai di Bukit Safa dan Marwah, serta pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar, mereka semakin memahami bahwa haji bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang mengajarkan sabar, ikhlas, dan taat kepada Allah.

Puncak perjalanan mereka terjadi saat wukuf di Arafah dan melempar jumrah di Mina, yang membuka pemahaman baru tentang kekuatan doa, keteguhan iman, dan melawan godaan keburukan. Sepulang dari ibadah haji, Syaif dan Adiba membawa serta pengalaman berharga yang tak hanya memperkuat keimanan mereka, tetapi juga menginspirasi teman-temannya di sekolah. Dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, mereka pun bertekad untuk terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan menjadi generasi muda yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Buku ini mengajak pembaca cilik memahami haji secara ringan namun penuh makna, serta menanamkan karakter Islami sejak dini.