Di sebuah kota yang makmur bernama Madyan, para pedagang sibuk berdagang, namun banyak di antara mereka berlaku curang. Mereka menimbang barang dengan tidak jujur dan menipu pembeli demi keuntungan besar. Nabi Syu’aib AS diutus oleh Allah untuk mengingatkan mereka agar berlaku adil dan jujur dalam perdagangan. Dengan penuh kesabaran, beliau menasihati kaumnya bahwa kejujuran akan membawa berkah, tetapi kaum Madyan yang sombong menolak dan mengejeknya. Para pedagang kaya merasa lebih tahu tentang perdagangan dan mengusir Nabi Syu’aib AS beserta para pengikutnya, tanpa menyadari bahwa peringatan itu adalah kesempatan terakhir mereka untuk bertobat.

Hingga suatu hari, langit berubah gelap, angin kencang bertiup, dan gempa besar mengguncang kota. Dalam sekejap, rumah-rumah runtuh, pasar hancur, dan Kota Madyan pun musnah, meninggalkan puing-puing sebagai saksi bisu. Hanya Nabi Syu’aib AS dan pengikutnya yang selamat, menyaksikan kehancuran yang telah diperingatkan sebelumnya. Dengan penuh kesedihan, Nabi Syu’aib AS mengingatkan bahwa keserakahan dan kecurangan tidak akan membawa kebaikan. Kisah ini menjadi pelajaran bagi generasi setelahnya bahwa kejujuran dan keadilan adalah kunci keselamatan dan keberkahan.