
Adakah waktu dan tempat yang terbaik untuk berdoa kepada Gusti Pengeran Romo? Kalau dalam doamu, Kowe kehilangan dirimu sendiri. masih adakah dimensi ruang dan waktu, Truk?! . Berbeda dengan buku pertama yang menyuguhkan percakapan antara Romo Semar dan Bagong, dalam buku ini disuguhkan percakapan antara Romo Semar dan Petruk. Percakapan antara Romo Semar dan Petruk tentang tema pendidikan, alam sekitar, cinta, agama, bahkan tentang Tuhan dibahas menggunakan perspektif berbeda, dan lebih intens pada buku ini. Tidak ada alur yang jelas pada percakapan-percakapan yang disajikan dalam buku ini. Hal ini sengaja dilakukan untuk mengoyak kearoganan logika manusia yang ingin segalanya tersusun urut dan terstruktur. Sekalipun demikian, ada satu jalinan benang merah yang merajut semua percakapan yang acak-acakan ini, yang mudah-mudahan dipahami oleh para pembaca sekalian. Dan semakin rileks dalam membaca buku ini, itu akan semakin baik. Bila terlalu menggunakan logika dalam membaca buku ini, semakin sulit untuk menyelami esensinya. Semoga dengan adanya buku ini, bisa menjadikan pembaca mampu untuk melihat sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda. Karena bisa jadi, sudah saatnya perlu untuk memahami lagi apa yang ada di sekitar kita, mampu untuk melihat sesuatu secara utuh, namun tanpa pethenthengan dan tetap santuy layaknya Petruk. Hehehehuhuhu....
Lihat Selengkapnya
Lihat Lebih Sedikit
-
Jumlah Halaman
209
PenerbitAE Publishing
-
ISBN
978-623-306-238-1
EISBNOn Process
-
Tahun Terbit
2021
Format Buku5