"“Pulau Banyu merupakan pulau terpisah di Kalimantan Utara yang memiliki kondisi tanah kurang baik untuk pertanian.
Sehingga jarang ditemukan kebun sayur di Pulai Bunyu. Bahkan, untuk kebutuhan air, kebanyakan warga masih memanfaatkan air tadah hujan untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga untuk mengolah lahan membutuhkan biaya yang cukup mahal.Kebutuhan sayur, buah, dan beras lebih banyak di datangkan dari Kota Tarakan. Dari masalah pokok tersebut maka mulailah dikembangkan hidroponik sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan hasil pertanian. Masalah belum selesai, harga rockwoll sebagai media tanam hidroponik tidak terjangkau para petani. Akhirnya masyarakat memutar otak, terciptalah rockwoll lokal berbahan akar pakis”."