
Yang selalu merindu Bercerminlah pada rembulan Ronanya bersinar Meski sendiri di malam kelam Yang selalu cemburu Berkacalah pada pantai Setia pada laut Meski harus terkikis ombak (cuplikan puisi Bercerminlah) Aku ditegur merpati—yang mengintip dari atas gubuk. Mungkin saja jenuh menyaksikan tanganku yang belum jua berhenti mencumbui sampah. Dari yang terlihat sampai yang bersumbunyi di belukar, semua kujamah begitu mesra. Memunguti dan membawanya pulang setelah memasukan semuanya ke dalam tas karungku. Pulang, Ndah ... sudah hampir magrib. Iya, Mas, duluan saja ..., jawabku—ketika menyempatkan diri menoleh ke belakang. Mas Ali dan adiknya, beriringan pulang dengan karung yang sudah dipenuhi sampah-sampah kering. Namun bagiku, senja bukanlah alasan untuk berlari pulang. (cuplikan fiksi mini Kiriman Tuhan ). Cuplikannya saja sudah menarik, apalagi isinya, ya? Ini adalah hasil karya para anggota ECA Lovers dalam event harian lho! Yuk dibeli dan jelajahi lagi isi bukunya.
Lihat Selengkapnya
Lihat Lebih Sedikit
-
Jumlah Halaman
vii + 161
PenerbitAE Publishing
-
ISBN
978-602-7748-76-7
EISBNOn Process
-
Tahun Terbit
2013
Format Buku20