Aisyah, seorang gadis berusia 10 tahun, tinggal di sebuah desa yang tenang namun dikelilingi oleh hutan lebat. Suatu malam, saat keluarganya pergi ke acara desa, Aisyah yang sedang sakit ditinggal sendirian di rumah. Malam itu terasa berbeda; suara langkah kaki dan bisikan aneh mulai terdengar, membuat Aisyah ketakutan. Ingat pesan ibunya, Aisyah memberanikan diri untuk berdoa dan membaca ayat-ayat yang dia hafal. Namun, ketakutannya semakin menjadi saat dia melihat bayangan besar di luar jendela dan mendengar pintu belakang rumah berderit seperti ada yang membukanya.

Keberanian dan keyakinan Aisyah kepada Allah membawanya untuk terus berdoa meski gangguan tidak kunjung hilang. Dengan Al-Qur’an kecil di tangannya, dia menghadapi malam penuh misteri hingga suara tangisan berubah menjadi tawa menyeramkan yang perlahan menghilang. Ketika pagi tiba, keluarganya kembali, dan Aisyah menceritakan semua yang terjadi. Neneknya menjelaskan bahwa makhluk yang mengganggu itu adalah jin iseng yang mendekati rumah tanpa perlindungan doa. Dari pengalaman itu, Aisyah belajar tentang kekuatan doa yang menjadi pelindungnya. Dia pun menjadi lebih rajin berdoa dan menginspirasi teman-temannya untuk melakukan hal yang sama.