
Jangan pada push up. ujar Shasa. Kakak enak tinggal ngomong push up, jongkok kakak nggak ngerasain sih. Kakak bisa bilang kali ini disiplinmu mana? Tangung jawabmu mana? Kamu itu diberi amanah bla BLA BLA.tapi itu semua beda dengan ucapan kakak kalau udah di luar misal waktu kakak ngopi atau kencan udah beda lagi. Remeh Shasa. Kamu keberatan dengan intruksi kami? tanya kakak pelatih Pramuka dengan tatapan tak suka. Saya nggak keberatan tapi saya menuntut keadilan. Bagaimana mungkin kakak bisa berbangga hati meniup peluit kakak sebagai hukuman untuk kami sementara kami tidak salah. Kami diam bukan berarti kami nggak berani kak. Tapi kami menghargai kakak. Lha kakak udah dihargai kok makin ngelunjak. Perasaan pelatih pelatih Pramuka sekolah lain nggak ada deh yang selebay kakak. Ada ya kakak da bawa bedak emang kakak mau fashion show atau mau jadi apa? Tugas kakak itu tiupin peluit sambil teriak teriak kaya tukang parkir. Ejek Shasa kepada Nadira pelatih Pramuka yang terkenal lebay dan ganjen ke semua cowok Diam bocah! bentak pelatih itu.
Lihat Selengkapnya
Lihat Lebih Sedikit
-
Jumlah Halaman
164
PenerbitAE Publishing
-
ISBN
978-632-306-167-4
EISBNOn Process
-
Tahun Terbit
2018
Format Buku5