Kisah ini bermula dari sebuah mimpi akan adanya buku Penuntun Praktikum berwarna ketika aku sedang Praktikum Farmakognosi di Fakultas Farmasi UI. Alangkah mudahnya ujian praktikum seandainya ada buku penuntun praktikum farmakognosi yang berwarna lengkap dengan gambar-gambar mikroskopik simplisia. Akhirnya aku mulai saja mimpi itu dengan menulis selembar-demi selembar sambil mengumpukan foto-foto mikroskopik simplisia, sampai akhirnya aku berhasil menerbitkan buku ini ke penerbit Mayor. Akupun baru sadar ternyata aku punya bakat sebagai penulis justru ketika telah menerbitkan buku. Akhirnya hasrat menulis pun aku kembangkan, berbagai genre kepenulisan buku aku pelajari, termasuk membuat Buku Ajar untuk Kementrian Kesehatan serta buku antologi non fiksi maupun fiksi. Pada dasarnya teknik kepenulisan sama saja, yaitu menguasai konsep bahasa Indonesia yang sesuai kaidah EYD, selebihnya semuanya tentang bagaimana menuangkan dan menyusun kata-kata dikepala menjadi kalimat yang menarik untuk di baca. Kisah ini tentang bagaimana akhirnya sebuah buku dapat diterbitkan.